Napi Korupsi Nginap Semalam di Rumah Jabatan Ka Lapas Kelas II A Sunguminasa Gowa, Kok Bisa?

By Admin


nusakini.com - Gowa - Seorang wanita terpidana tindak korupsi di Kabupaten Gowa Sulsel diketahui sedang menginap di rumah jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Ka Lapas) kelas II A Sungguminasa Gowa, Senin (18/4/2024).

Wanita benisial IR tesebut sebelumnya telah divonis oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Sungguminasa Gowa selama 6 tahun penjara dan denda Rp. 200 juta dan subsider 6 bulan namun mendapatkan perlakuan dan fasilitas istimewa dengan bebas melenggang bebas keluar Lapas oleh Ka Lapas kelas IIA Sungguminasa Gowa Sulsel. 

Napi IR dibiarkan diketahui keluar Lapas untuk mengadakan acara buka puasa dan nginap dirumah Ka Lapas kelas IIA pada (12/42022) lalu.

Hal tersebut diketahui dari sebuah foto yang beredar dipercakapan whatsapp. Dalam foto tersebut ada empat orang wanita berhijab yang terdiri dari Ka Lapas Sunggumimasa Gowa berdampingan dengan napi IR dan seorang wanita yang diduga petugas LPP serta wanita muda, anak dari napi tersebut. 


Dari foto yang beredar terlihat wajah mereka nampak demikian ceria. Mereka berfoto bersama di diepan hidangan aneka makanan.

Ka Lapas Sunggumina Gowa, Dyah Wandasari saat dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan bahwa napi IR hadir saat kegiatan buka puasa bersama dikediamannya. "IR juga sempat menginap semalam di rumah saya", ucap Dyah. 

Dia juga menjelaskan ke awak media, "IR memang ada waktu itu dan juga sedang menjenguk saya yang lagi sakit dan kebetulan dia kan sudah bisa di usulkan untuk pembebasan bersyarat, itu artinya masa pembinaannya sudah minimum", jelas Dyah, Jumat (15-4/2022). 

Namun ketika ditanya mengenai status napi tersebut Ka Lapas Dyah mengatakan baru akan mengusulkan IR untuk diangkat menjadi Tamping (tahanan pendamping). 

"Ini baru kita usulkan, imbuhnya. 

Ketika ditanyakan lebih jauh lagi tentang perlakuan khusus diberikan terhadap napi IR tersebut dikatakan bahwa ini bersifat insidental karena dirinya saat itu sedang sakit dan butuh tukang urut.

"IR pintar memijat dan pegawai Lapas tak ada yang tahu, jadi saya minta tolong diurut. Ini memang tanpa sepengetahuan pimpinan", ujarnya. (Hd)